Top Ad unit 728 × 90

industrial online store
.

Kandungan Susu Formula Bayi

Susu formula merupakan salah satu kebutuhan bayi. Sebagaimana diketahui, fungsi susu formula adalah sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Karena itu kandungan pada susu formula semaksimal mungkin dibuat agar menyerupai kandungan ASI.

Baca : Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

Kandungan yang harus ada pada susu formula misalnya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu ada pula kandungan susu formula yang sifatnya tambahan.
Kandungan Susu Formula Bayi
Penjelasan masing-masing kandungan susu formula

AA (arachidonic acid)

AA (arachidonic acid) atau disebut juga AHA atau ARA. Ini merupakan unsur yang berperan penting dalam pembentukan jaringan otak sehingga sangat kondusif bagi perkembangan otak bayi. Kandungan susu formula ini juga terdapat pada ASI dan sering disebut sebagai zat yang membantu kecerdasan bayi. Selain membantu kecerdasan, AA / AHA / ARA juga dapat merangsang perkembangan syaraf mata yang berguna untuk indera penglihatan bayi.

DHA (docosahexaenoic acid).

Hampir sama seperti AA / AHA / ARA, maka DHA juga berfungsi membantu perkembangan otak dan indera penglihatan. Badan dunia World Health Organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO) merekomendasikan kandungan susu formula AA dan DHA terutama untuk bayi yang lahir prematur.

LA (linoleic acid)

LA adalah asam lemak yang sangat berguna untuk perkembangan otak dan mental bayi. Fungsi LA sejalan dengan kandungan susu formula sebelumnya yaitu AA dan DHA.

FOS (fructo oligo sakarida) dan GOS (galakto oligo sakarida)

Fungsi FOS dan GOS adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri yang baik, dan membatasi jumlah bakteri patogen yang tidak baik. FOS dan GOS digunakan agar sistem pencernaan bayi semakin baik dan sehat. Menurut sebuah riset kadar FOS dan GOS dengan perbandingan 1 : 9 dapat menjaga kesehatan pencernaan bayi.

Beta karotene dan Lactoferin

Beta karotene dan laktoferin merupakan kandungan susu formula yang berfungsi sebagai anti oksidan serta untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.

Kolin

Ini merupakan bagian dari vitamin B. Fungsi kolin adalah untuk mencegah membran sel agar tidak mudah bocor atau rapuh, sehingga proses peremajaan sel berjalan baik. Otak membutuhkan kolin untuk meremajakan atau memperbarui sel-selnya.

Prebiotik

Prebiotik merupakan unsur penting dalam susu formula. Fungsi prebiotik adalah menyempurnakan sistem pencernaan bayi serta agar bayi terhindar dari sembelit.

Omega 3 dan Omega 6

Asam lemak omega 3 dan omega 6 merupakan jenis lemak tak jenuh ganda yang tidak dapat dihasilkan tubuh kita. Menurut sejumlah ahli, kandungan susu formula omega 3 dan omega 6 mempunyai fungsi yang saling berhubungan. Omega 3 dan omega 6 berguna untuk memelihara kesehatan rambut, kulit, kuku, hormon, dan mencegah kerusakan sel. Asupan omega 3 dan omega 6 harus seimbang.


Banyak sekali merk susu formula yang dijual. Dan kandungan susu formula-nya pun sangat mungkin berbeda-beda antara merk yang satu dengan merk lainnya. Perbedaan kandungan itu tentu saja berpengaruh terutama dari segi harga. Meskipun pada dasarnya susu formula memiliki kandungan yang hampir setara.

Di setiap negara peredaran susu formula diawasi dengan sangat ketat. Di Indonesia peredaran serta kandungan susu formula diawasi ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Memilih susu formula untuk bayi jangan didasarkan pada merk yang terkenal, harga yang mahal, apalagi karena terpengaruh iklan di televisi. Hakikatnya adalah yang paling sesuai dengan kondisi obyektif masing-masing bayi, agar bayi itu sendiri dapat tumbuh dengan sehat dan pintar.

Cermat Pilih Susu Formula

Teknologi pembuatan susu formula sangat maju pesat, kandungan nutrisinya makin mendekati ASI. Apa pun isinya, yang pasti komposisi susu formula harus mengikuti aturan yang dibuat badan dunia yang disebut Codex Alimentarius Comission. Menurut Codex, senyawa tambahan yang telah terbukti secara ilmiah bermanfaat serta aman dikonsumsi bayi adalah DHA, nukleotida dan taurin.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga membuat aturan berkaitan dengan susu formula. Dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor HK.00.05.1.52.3572, Juli tahun 2008 yang dikeluarkan oleh KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK tentang penambahan zat gizi dan non-gizi dalam produk pangan, di antaranya adalah:

  • Penambahan Arachidonic Acid (ARA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) pada Formula Bayi wajib memenuhi persyaratan rasio ARA : DHA = 1-2 : 1
  • Kandungan Eicosapentaenoic Acid (EPA) yang mungkin terdapat dari sumber-sumber Long Chain Poly Unsaturated Fatty Acid (LC-PUFA) tidak boleh melebihi kandungan DHA.
  • Sumber DHA dan ARA yang dibolehkan adalah single cell oil dari ganggang Cryptocodium cohnii (DHASCO) dan single cell oil dari fungus Mortierella alpina (ARASCO).
  • Peraturan tersebut juga menyebutkan, informasi tentang kandungan ARA dan DHA hanya dapat dicantumkan dalam informasi nilai gizi. Selain itu, produsen susu formula juga dilarang menambahkan senyawa lutein, sphingomyelin dan gangliosida pada produknya, karena sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan zat itu bermanfaat http://www.pom.go.id

Di negara asal produsen susu formula tersebut, bahan-bahan tambahan seperti itu tidak digunakan,” demikian Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta. Lebih lanjut dr. Damayanti mengingatkan, penggunaan zat probiotik dalam susu formula juga sia-sia. “Karena, berdasarkan peraturan WHO (2009), pembuatan susu formula bubuk harus dengan air panas bersuhu 70°C untuk mencegah berkembangnya kuman E. sakazakii. Padahal, suhu 70°C justru merusak kandungan probiotik.”

Sebagai alternatif, Anda dapat memberikan yoghurt sebagai minuman yang mengandung probiotik. Jika bayi masih di bawah setahun, berikan saja yoghurt khusus untuk bayi. Di pasaran dijual yoghurt untuk anak usia 6-12 bulan dengan merek Yoplait ‘Petit Miam”. Di atas setahun dapat diberikan yoghurt berbahan dasar susu biasa.

Perlu diingat:
  • Anak usia di bawah 1 tahun tidak boleh minum susu sapi segar karena kandungan natrium, protein dan elektrolitnya tinggi sekali. Organ ginjal bayi di usia ini belum berfungsi sempurna, sehingga jika dipaksa bekerja keras bisa rusak.
  • Kebutuhan susu anak usia di atas 1 tahun juga bisa dari susu sapi cair (pasteurisasi dan UHT). Komposisi asupan makanan pada anak di usia ini adalah 2/3 dari makanan keluarga dan 1/3 dari susu.


05b946e080d99d8cc0a06eac8ffa94488ffd8e7dd975feb291baced5f3f045fa921f654e953ecacc

Untuk menyisipkan gambar, gunakan kode [img] URL GAMBAR [/img]
Untuk menyisipkan video YouTube, gunakan kode [youtube] URL YouTube [/youtube]
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag [code] Kode Anda [/code]
Kode yang panjang bisa menggunakan tag [pre] Kode Anda [/pre]

All Rights Reserved by Manfaat Buah Sayur © 2014 - 2015
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *